Antisipasi Gangguan Frekuensi Radio Maritim, Balmon Semarang Gelar Sosialisasi

Semarang, Balmon SFR Kelas I Semarang – Pilot maskapai baik nasional maupun internasional kerap mengeluhkan adanya gangguan frekuensi penerbangan di atas lautan Indonesia. Jenis gangguan yang paling banyak muncul diantaranya adalah terdengarnya suara musik dangdut. Mirisnya, musik tersebut diputar oleh para nelayan saat melaut. Bocornya frekuensi tersebut disebabkan karena nelayan tidak menggunakan perangkat maritim saat berkomunikasi.

 

Hal ini telah menjadi perhatian banyak pihak, baik otoritas penerbangan maupun pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo telah berupaya untuk mengoptimalkan kinerja Unit Pelaksana Teknis.

 

Pengaduan gangguan frekuensi radio Dinas Penerbangan yang dilaporkan oleh (ITU, ACMA, FCC) dan bersumber dari komunikasi di perairan/laut menjadi latar belakang adanya kegiatan Maritim on The Spot (MoTS). Maritim on The Spot (MoTS) sendiri bertujuan untuk mendukung terciptanya keselamatan nelayan saat melaut dan menurunkan tingkat gangguan frekuensi pada dinas penerbangan.

 

Implementasikan Strategi Jemput Bola

 

Balmon SFR Kelas I Semarang selaku UPT Ditjen SDPPI Kemkominfo telah mengimplementasikan program MoTS secara berkesinambungan. Salah satu strategi yang diterapkan adalah upaya edukasi kepada masyarakat maritim dengan metode jemput bola.

 

Edukasi dilakukan dengan mengadakan Sosialisasi Pelayanan Perizinan Frekuensi Radio Maritim yang diikuti masyarakat maritim, Selasa (26/9). Bertempat di aula Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo, Juwana, Pati, 30 masyarakat maritim yang terdiri dari nelayan, nahkoda, pemilik kapal, dan syahbandar yang biasa melaut di sekitar perairan Juwana terlihat tampak antusias.

 

Acara juga dihadiri oleh Perwakilan Direktur Operasi Sumber Daya SDPPI, Endarto dan Kepala Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo, Drianto, serta narasumber, Fachrur Rozi.

 

Rozi  menyampaikan pentingnya menggunakan perangkat radio komunikasi yang bersertifikat. Selain itu, disampaikan pula tata cara dan prosedur pengajuan izin stasiun radio dinas maritim dan izin komunikasi radio perikanan (IKRAN). Tak lupa Rozi juga mengedukasi peserta terkait penggunaan callsign.

 

(Baca juga Ragam Klasifikasi Dinas Dalam Spektrum Frekuensi Radio)

Sebagai upaya inovasi terkini dari Ditjen SDPPI, MoTS merupakan solusi komunikasi radio baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelaku pelayaran. Solusi ini khusus untuk frekuensi HF yang tidak termasuk dalam GMDSS (Global Maritime Distress and Safety System), digunakan untuk komunikasi antara kapal dengan kapal, kapal dengan pemilik ikan, dan kapal dengan stasiun pantai.

 

PPP Bajomulyo pun memiliki kesan spesial bagi Balmon Semarang, karena menjadi lokasi kegiatan  pembukaan loket pelayanan pertama untuk pengurusan Izin Stasiun Radio (Maritim). Pembukaan loket ini dilakukan saat Balmon Semarang terpilih sebagai pilot project program MoTS di tahun 2019.

 

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk mendukung program MoTS ini merupakan dapat membantu terciptanya pengendalian dan pengawasan penggunaan frekuensi radio, khususnya band frekuensi HF untuk komunikasi para nelayan.

 

Dapatkan informasi terbaru dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang melalui balmonsemarang.postel.go.id, Instagram @balmonsemarang, Facebook BalmonSemarang. Selalu terhubung dengan kami di layanan helpdesk via Whatsapp +628777000157 dan +628993335757.

 

Sebarkan Info

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Skip to content