Instalasi dan Perawatan Radio di Kapal, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Semarang, Balmon SFR Kelas I – Perangkat radio komunikasi yang terpasang di kapal memiliki peran yang sangat signifikan. Tidak hanya digunakan sebagai sistem navigasi, peralatan tersebut digunakan sebagai media komunikasi yang mendukung keselamatan saat berada di laut.

Saat berada dalam kondisi darurat, nahkoda dapat menggunakan perangkat radio untuk memberikan sinyal bahaya dan meminta bantuan. Selain itu, informasi tentang cuaca dan kondisi laut dapat dengan mudah dibagikan melalui radio komunikasi. Inilah yang membantu kapal untuk membuat keputusan yang tepat untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi.

Pengecekan yang rutin dan menyeluruh terhadap perangkat radio komunikasi menjadi suatu keharusan. Khususnya saat melakukan instalasi atau pemasangan di atas kapal, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Teknisi perlu memastikan letak pemasangan perangkat yang berada di anjungan sudah dilakukan dengan aman dan kencang, perangkat ditempatkan jauh dari mesin kapal dan sumber panas lainnya, serta anjungan memiliki penerangan dan ventilasi yang cukup.

Selain titik penempatan perangkat, hal lain yang perlu diperhatikan adalah proses pemasangan antenna di atas kapal. Untuk antenna VHF (Very High Frequency), beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan pemasangan adalah:

  • Pasang antenna pada pucuk tiang kapal tapi masih di bawah ketinggian tiang penangkal petir
  • Siapkan antenna cadangan untuk menghadapi kondisi darurat
  • Standing Wave Ration (SWR) 1;1,2

Sedangkan untuk antenna Medium Frequency dan High Frequency, beberapa aspek yang perlu dicermati adalah:

  • Antenna MF/HF biasanya lebih panjang daripada VHF (umumnya memakai antenna whip/ long wire), maka memerlukan antenna tuner / matcher untuk pemilihan frekuensi atau kanal yang berbeda.
  • Jangan letakkan kabel pengumpan antenna di dekat kabel lain yang memasok arus listrik ke peralatan sensitive seperti wind censor dan peralatan kemudi elektronik (auto pilot).
  • Sumber daya listrik (power supply) harus stabil.

Perawatan baterai atau accu pada perangkat radio komunikasi di kapal juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Baterai haruslah dalam keadaan bersih, kering, dan bebas korosi/karat. Teknisi juga harus memastikan kadar air elektrolit berada dalam tingkat normal, kurang lebih 10mm di atas pelat baterai. Selain itu, kapasitas arus listrik idealnya sebesar 20% dari kapasitas baterai. Serta pengisian daya listrik juga harus dilakukan dengan benar (polaritas disesuaikan).

Panduan ini memberikan petunjuk praktis yang dapat membantu masyarakat maritim dalam pemasangan dan perawatan perangkat radio komunikasi. Namun, pastikan juga untuk memiliki Izin Komunikasi Radio Nelayan (IKRAN) agar komunikasi kapal ke kapal, kapal ke pemilik ikan, serta kapal ke stasiun pantai dapat dilakukan dengan lancar dan tidak mengganggu kanal frekuensi lainnya.

Dapatkan informasi terbaru dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang melalui balmonsemarang.postel.go.id, Instagram @balmonsemarang, Facebook BalmonSemarang. Selalu terhubung dengan kami di layanan helpdesk via Whatsapp +628777000157 dan +628993335757.

Sebarkan Info

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Skip to content