Wonosobo, Balmon SFR Kelas I Semarang – Pemandangan alam Gunung Prau yang istimewa memang mampu menghipnotis siapa saja yang berkunjung kesana. Suguhan panorama perbukitan bersanding dengan hutan rimba serta hijaunya perkebunan warga sangatlah memanjakan mata wisatawan.
Lansekap yang unik memposisikan Gunung Prau diantara empat wilayah yakni Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo.
Gunung yang menjadi salah satu lokasi pendakian favorit ternyata juga didapuk sebagai gunung yang memiliki spot sunrise tercantik di wilayah Jawa Tengah. Memiliki ketinggian 2.565 mdpl, Gunung Prau merupakan gunung tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Puncaknya yang tinggi dipilih oleh Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang untuk memposisikan repeater radio komunikasi. Guna menjangkau area yang luas, perangkat repeater memang harus diletakkan di atas gunung atau bukit.
Hamparan perbukitan nan asri dan udara sejuk segera menyambut Tim Pemeliharaan Stasiun Monitoring Frekuensi Radio yang bertandang ke kawasan Gunung Prau. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan Repeater Radio Komunikasi, Kamis (1/12).
Ketua Tim Pemeliharaan Stasiun Monitoring Frekuensi Radio dan Konsultasi publik, Purwanto, menjelaskan bahwa kegiatan pengecekan repeater ini merupakan
persiapan dalam dukungan komunikasi kebencanaan.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala yang bertujuan untuk melakukan pemeliharaan sarana dukungan komunikasi radio kebencanaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika. Jadi apabila sewaktu-waktu diperlukan, Balmon SFR Kelas I Semarang sudah siap dalam komunikasi karena repeaternya telah terknoneksi,” ungkap Purwanto.
Lokasi repeater yang berada di puncak gunung membuat kegiatan pemeriksaan terasa menantang. Tim yang terdiri dari Pengendali Frekuensi Radio dan staf terkait memerlukan waktu total kurang lebih 3 jam untuk melakukan pengecekan.
Sepanjang pendakian ke puncak, tim disuguhkan dengan akar pepohonan yang membentang. Tak jarang, ditemui pula jalan setapak dengan tekstur tanah merah yang menyerupai lumpur. Jalur pendakian yang dilewati terasa licin akibat hujan di malam sebelumnya. Medan yang menanjak juga cukup menguras tenaga.
Namun lelah yang dirasakan seolah terbayarkan karena mata dimanjakan dengan keindahan alam yang tersaji selama pendakian. Setelah kurang lebih 1,5 jam mendaki, tibalah tim di lokasi dimana perangkat repeater ditempatkan.
Pengendali Frekuensi Radio yang bertugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap perangkat. Pemeriksaan mencakup dari berbagai aspek diantaranya ini pengecekan perangkat, uji coba radio komunikasi, dan pengaturan frekuensi.
“Komponen yang dicek tentunya adalah perangkat repeaternya juga radio link. Radio link menghubungkan stasiun repeater yang berlokasi di Baturaden, Gunung Lompong, Gunung Prau, Gunung Telomoyo, Tawangmangu, Gunung Muria dan Kantor Balmon SFR Kelas I Semarang,” tambah Purwanto.
Kegiatan pemeriksaan perangkat mengharuskan Pengendali Frekuensi Radio naik dan turun gunung untuk mencapai lokasi repeater. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahap.
“Pengecekan dilakukan 2 tahap, tahap pertama di stasiun repeater Gunung Telomoyo, Tawangmangu dan Gunung Muria. Pengecekan tahap kedua dilakukan di Gunung Lompong, Baturaden dan Gunung Prau,” pungkas Purwanto.
Pengendali Frekuensi Radio sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan pengendalian frekuensi radio mengemban tugas dengan risiko yang sangat tinggi. Naik turun gunung dan keluar masuk hutan telah menjadi menu makanan sehari-hari, dengan harapan layanan telekomunikasi dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya interferensi.
Dapatkan informasi terbaru dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang melalui balmonsemarang.postel.go.id, Instagram @balmonsemarang, Facebook BalmonSemarang. Selalu terhubung dengan kami di layanan helpdesk via Whatsapp +628777000157 dan +628993335757.