Semarang, Balmon SFR Kelas I Semarang – Penerapan kebijakan migrasi TV Analog ke Digital sesuai amanat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah diimplementasikan secara bertahap. Sebagai salah satu upaya percepatan transformasi digital, Kementerian Kominfo bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program ini.
Melansir situs Kementerian Kominfo, strategi yang dijalankan untuk menyukseskan program ini dilakukan dari hulu ke hilir. Pertama, penyediaan infrastruktur dengan alokasi slot multipleksing di siaran digital.
Kedua, dukungan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) maupun Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) yang mengalihkan program siarannya ke multipleksing siaran digital.
Ketiga, penyediaan perangkat set top box atau STB yang mudah didapatkan oleh masyarakat dengan harga terjangkau.
Keempat, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi, sehingga masyarakat paham akan manfaat TV digital dan secara sukarela bermigrasi ke siaran TV digital.
Evaluasi terhadap implementasi program ini juga dilakukan secara berkala dengan melibatkan organisasi lintas sektor, salah satunya dilakukan oleh tim Sekretariat Kabinet.
Melalui kegiatan kunjungan kerja ke Balmon SFR Kelas I Semarang (Kamis, 20/10/2022), tim dari Sekretariat Kabinet melakukan pemantauan implementasi penataan dan penggunaan spektrum frekuensi radio khususnya terkait migrasi TV analog ke digital.
Balmon SFR Kelas I Semarang berkesempatan menyampaikan hasil pelaksanaan migrasi TV Digital di Jawa Tengah khususnya terkait dengan monitoring dan pengukuran spektrum frekuensi radio guna memastikan siaran TV digital dapat dinikmati masyarakat dengan baik, serta meminimalisir potensi kendala akses siaran masyarakat.
Berlangsung di Ruang Rapat Balmon Semarang, kegiatan pemantauan tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama berbagai pihak. Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Armando JP Siregar, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Balmon Semarang dalam penerapan program ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Balmon Semarang terkait penertiban gangguan karena ini dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan spektrum frekuensi radio,” ungkap Armando.
Armando juga menekankan pentingnya dukungan berbagai pemangku kepentingan guna menyukseskan program migrasi TV digital dan Analog Switch Off (ASO) yang dilakukan paling lambat pada tanggal 2 November 2022 nanti.
“Seluruh pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun penyelenggara multipleksing harus satu suara agar ASO 2 November nanti sukses, karena dalam bidang transformasi digital Indonesia sudah tertinggal dari negara ASEAN lainnya,” tegas Armando.
Pada kesempatan yang sama, operator televisi serta pemegang multipleksing juga telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program migrasi TV digital ini. Namun, masih diperlukan kolaborasi dan sinergi bersama antar lembaga dalam mensosialisasikan program ini kepada masyarakat agar hasil yang didapatkan lebih optimal.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Tengah, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, dan Penyelenggara Mux Wilayah Jawa Tengah.
Dapatkan informasi terbaru dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang melalui balmonsemarang.postel.go.id, Instagram @balmonsemarang, Facebook BalmonSemarang. Selalu terhubung dengan kami di layanan helpdesk via Whatsapp +628777000157 dan +628993335757.
Sumber:
- Siaran Pers No. 469/HM/KOMINFO/10/2022 Tentang Sukseskan ASO, Menteri Johnny Dorong Peran Aktif Ekosistem Siaran Televisi
- Siaran Pers No. 335/HM/KOMINFO/08/2022 Tentang Menkominfo dan Ketua Komisi I DPR: Kerjasama dan Sinergi Multipihak Kunci Kesuksesan ASO
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/43045/empat-langkah-pemerintah-sukseskan-migrasi-ke-tv-digital/0/artikel
